Lompat ke konten

ARTIKEL

Makanan Sehat dan Bergizi

Makanan sehat adalah makanan yang mengandung nutrisi yang beragam dan lengkap sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gizinya harus lengkap dan memiliki kandungan karbohidrat, protein, vitamin, serat, mineral, lemak, dan air dengan jumlah yang cukup. Ragam makanan sehat dan bergizi saat ini sudah banyak, bahkan mudah saja ditemukan. Berikut ini penjelasan mengenai kriteria untuk makanan sehat dan bergizi yang harus ada dalam konsumsi makanan harian:
1.Karbohidrat :
Karbohidrat merupakan sumber energi atau sumber tenaga untuk tubuh. Kalori tubuh setiap harinya sebagian besar berasal dari karbohidrat. Tak hanya berasal dari nasi, nutrisi ini juga berasal dari gandum, jagung, ubi, kentang, ataupun singkong.
2. Protein
Selain butuh karbohidrat, tubuh juga membutuhkan protein agar bisa terus aktif. Fungsi dari protein di dalam tubuh yakni untuk membangun otot, organ tubuh, kulit dan juga rambut. Protein ini terbagi menjadi dua jenis yakni protein hewani dan protein nabati. Protein hewani bisa berasal dari ayam, daging merah, dan ikan. Sedangkan protein nabati bisa berasal dari tempe, tahu, kacang-kacangan, dan lain sebagainya.
3. Lemak
Makanan sehat dan bergizi juga harus memiliki lemak yang cukup untuk tubuh. Lemak inilah yang menjadi sumber energi yang dibutuhkan tubuh. Namun, lemak tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih karena bisa mengakibatkan gangguan kesehatan seperti obesitas. Lemak terbagi atas lemak jenuh dan tak jenuh. Lemak jenuh berasal dari daging, kelapa, susu. Sedangkan lemak tak jenuh berasal dari ikan, alpukat, dan kacang.
4. Vitamin
Vitamin membuat tubuh tetap fit dan imunitas terjaga. Sumber vitamin bisa diperoleh dari sayur dan buah. Selain itu, tubuh juga sebenarnya bisa memproduksi vitamin sendiri, seperti vitamin D misalnya yang bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Hanya saja untuk mengaktifkan vitamin D dalam tubuh butuh perlakukan khusus seperti berjemur di pagi hari.
5. Mineral
Mineral juga dibutuhkan oleh tubuh agar tetap berfungsi dengan baik. Mineral bisa diperoleh dari berbagai sayuran hijau dan makanan laut, seperti ikan dan lobster. Mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tubuh diantara zat besi, zinc, kalsium, klorida, selenium, kalium, magnesium, tembaga, dan iodine.
6. Serat Makanan sehat bergizi juga harus mengandung serat yang cukup. Serat dibutuhkan tubuh untuk menjaga proses pencernaan. Serat terbagi menjadi serat larut dan serat tak larut. Anda bisa mendapatkan serat dari berbagai buah dan sayur hijau, seperti bayam, buncis, dan kangkung.
7. Air
Tubuh manusia tersusun dari air hingga 60%. Air yang baik dikonsumsi setiap harinya yaitu air putih. Setidaknya tubuh membutuhkan delapan gelas air putih atau sekitar 2 liter air. Kekurangan air akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti sembelit hingga batu ginjal.  Terkadang banyak orang yang masih bingung bagaimana cara membuat makanan sehat. Padahal, untuk mendapatkannya tidak perlu diolah dengan rumit. Bahkan siapa saja juga bisa membuat makanan yang sehat dan simpel.

 

Penyalahgunaan narkoba atau NAPZA

Penyalahgunaan narkoba atau NAPZA adalah suatu pola perilaku di mana seseorang menggunakan obat-obatan golongan narkotika, psikotoprika, dan zat aditif yang tidak sesuai fungsinya. Penyalahgunaan NAPZA umumnya terjadi karena adanya rasa ingin tahu yang tinggi, yang kemudian menjadi kebiasaan. Selain itu, penyalahgunaan NAPZA pada diri seseorang juga bisa dipicu oleh masalah dalam hidupnya atau berteman dengan pecandu NAPZA.

 

Terdapat 4 kelas obat yang paling sering disalahgunakan, yakni:

  • Halusinogen, seperti lysergic acid diethylamide (LSD), phencyclidine dan ecstasy (inex). Efek yang dapat timbul dari penyalahgunaan obat halusinogen beragam, di antaranya adalah halusinasi, tremor, dan mudah berganti emosi.
  • Depresan, seperti diazepam, alprazolam, clonazepam, dan ganja. Efek yang ditimbulkan dari penyalahgunaan obat depresan adalah sensasi rileks dan mengalihkan stres akibat suatu pikiran.
  • Stimulan, seperti dextroamphetamin, kokain, methamphetamine (sabu), dan amphetamin. Efek yang dicari atas penyalahgunaan obat stimulan adalah bertambahnya energi, membuat penggunanya menjadi fokus.
  • Opioid, seperti morfin dan heroin yang sebenarnya adalah obat penahan rasa sakit, namun digunakan untuk menciptakan rasa kesenangan.

Jika tidak dihentikan, penyalahgunaan NAPZA dapat menyebabkan kecanduan. Ketika kecanduan yang dialami juga tidak mendapat penanganan, hal itu berpotensi menyebabkan kematian akibat overdosis.

Penanganan penyalahgunaan NAPZA, terutama yang sudah mencapai fase kecanduan, akan lebih baik dilakukan segera. Dengan mengajukan rehabilitasi atas kemauan dan kehendak sendiri, pasien yang telah mengalami kecanduan NAPZA tidak akan terjerat tindak pidana.

Penyebab Penyalahgunaan NAPZA

Penyalahgunaan narkoba atau NAPZA umumnya terjadi karena adanya rasa ingin tahu yang tinggi. Di sisi lain, kondisi ini juga dapat dialami oleh penderita gangguan mental, misalnya gangguan bipolar atau skizofrenia. Seseorang yang menderita gangguan mental dapat lebih mudah menyalahgunakan NAPZA yang awalnya bertujuan untuk meredakan gejala yang dirasa.

Selain rasa ingin tahu yang tinggi dan menderita gangguan mental, terdapat pula beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang melakukan penyalahgunaan NAPZA, antara lain:

  • Memiliki teman yang seorang pecandu NAPZA.
  • Mengalami masalah ekonomi.
  • Pernah mengalami kekerasan fisik, emosi, atau seksual termasuk hubungan sedarah.
  • Memiliki masalah hubungan dengan pasangan, kerabat, atau keluarga.

Fase dan Gejala Penyalahgunaan NAPZA

Ketika penyalahgunaan NAPZA tidak dihentikan dan terjadi terus-menerus, hal itu dapat menyebabkan kecanduan. Pada fase ini, gejala yang dirasakan dapat berupa:

  • Keinginan untuk menggunakan obat terus-menerus, setiap hari atau bahkan beberapa kali dalam sehari.
  • Muncul dorongan kuat untuk menggunakan NAPZA, yang bahkan mampu mengaburkan pikiran lain.
  • Seiringnya berjalannya waktu, dosis yang digunakan akan dirasa kurang dan muncul keinginan untuk meningkatkannya.
  • Muncul kebiasaan untuk selalu memastikan bahwa NAPZA masih tersedia.
  • Melakukan apa pun untuk mendapatkan atau membeli NAPZA, bahkan hingga menjual barang pribadi.
  • Tanggung jawab dalam bekerja tidak terpenuhi, dan cenderung mengurangi aktivitas sosial.
  • Tetap menggunakan NAPZA meski sadar bahwa penggunaan NAPZA tersebut memberikan dampak buruk pada kehidupan sosial maupun psikologis.
  • Ketika sudah tidak memiliki uang atau barang yang dapat dijual, pecandu NAPZA mulai berani melakukan sesuatu yang tidak biasa demi mendapatkan zat yang diinginkan, misalnya mencuri.
  • Melakukan aktivitas berbahaya atau merugikan orang lain ketika di bawah pengaruh NAPZA yang digunakan.
  • Banyak waktu tersita untuk membeli, menggunakan, hingga memulihkan diri dari efek NAPZA.
  • Selalu gagal saat mencoba untuk berhenti menggunakan NAPZA.

Ketika penderita telah mencapai fase kecanduan dan mencoba untuk menghentikan penggunaan, dia akan mengalami gejala putus obat atau sakau. Gejala putus obat itu sendiri dapat berbeda-beda pada tiap orang, tergantung keparahaan dan jenis NAPZA atau narkoba yang digunakan. Apabila NAPZA yang digunakan adalah heroin dan morfin (opioid), maka gejalanya dapat berupa:

  • Hidung tersumbat.
  • Gelisah.
  • Keringat berlebih.
  • Sulit tidur.
  • Sering menguap.
  • Nyeri otot.

Setelah satu hari atau lebih, gejala putus obat dapat memburuk. Beberapa gejala yang dapat dialami adalah:

  • Diare.
  • Kram perut.
  • Mual dan muntah.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Sering merinding.
  • Jantung berdebar.
  • Penglihatan kabur/buram.

Sedangkan apabila NAPZA yang disalahgunakan adalah kokain, maka gejala putus obat yang dirasakan dapat berbeda. Beberapa di antaranya adalah:

  • Depresi.
  • Rasa bingung
  • Tidak tenang
  • badan menggigil

 

KONSERVASI ENERGI

Beberapa hal yang harus mulai kita lakun Memperingati Hari Konservasi Energi Dunia 

World Energy Conservation Day -14 December 

Gimana sih cara melakukan konservasi energi dalam kehidupan sehari – hari?

Melakukan konservasi energi itu penting untuk mencegah semakin tingginya suhu bumi. 

Sebenarnya tujuan dari konservasi energi itu adalah ingin melestarikan sumber energi, sehingga kita perlu menggunakan teknologi untuk membangkitkan energi yang bersumber dari sumber energi terbarukan, dan kita harus menggunakan teknologi yang lebih efisien (hemat) energi. 

Lalu apa yang kita bisa lakukan? 

1.Sesuaikan perilaku kita sehari – hari

Ketika usaha – usaha secara individu secara kolektif di kumpulkan untuk membawa perubahan besar, setiap langkah kecil akan sangat bermakna, terutama dalam langkah konservasi energi; mematikan lampu dan peralatan elektronik saat tidak digunakan, gunakan air untuk melakukan kegiatan sehari-hari secukupnya, dan menggunakan transportasi umum ketika bepergian, atau yuk jalan kaki jika dekat!

2.Reduce, Reuse, Recycle and Repair

Hal yang sangat mendasar, konsep ini telah sering kita dengarkan atau digaungkan namun menjadi metodologi yang memiliki dampak yang sangat efektif untuk mengatasi krisis energi. Membawa tas belanja sendiri yang dapat dipakai kembali ketika berbelanja, akan mengurangi konsumsi plastik kita sehari – hari, termasuk mengurangi konsumsi kita terhadap produk – produk yang dibungkus plastik, atau menyimpannya yang dapat berdaya guna/alih fungsi lain, hal ini akan sangat signifikan mengurangi jumlah sampah anorganik yang dihasilkan dari produk – produk yang kita beli atau konsumsi. Satu hal lagi yang dapat kita lakukan, adalah selalu berusaha memperbaiki barang – barang sehari – hari yang sekiranya masih dapat diperbaiki, dan tidak secara langsung membuangnya jika rusak dan memutuskan membeli baru. 

Tahukah anda bahwa setiap setengah kilogram sampah yang dapat kita kurangi, kita telah menyelamatkan energi dan mengurangi emisi CO2 hingga 1 pon atau sekitar 450 gram?!

Doronglah selalu diri kita masing – masing untuk sebisa mungkin menggunakan produk – produk yang dapat didaur ulang, dan tidak bersifat konsumtif (yang berlebihan).

3.Mulai praktikan menggunakan peralatan hemat energi dan ramah lingkungan

Menggunakan solar power bank lampu taman menggunakan tenaga surya, sepeda listrik, motor listrik, menggunakan lampu LED dan peralatan elektronik yang efisien (hemat) energi.

Setiap hal yang kita lakukan tersebut sangat mempengaruhi bumi, bayangkan jika semua orang dapat memulainya, ini bisa menjadi efek riak: dari satu rumah, satu wilayah, hingga satu kota. Jadi bijaklah dalam menggunakan energi untuk melestarikan energi.

Cadangan Minyak Bumi Akan Habis

Selama 10 tahun terakhir, lebih dari 90% dari bauran energi final berasal dari bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara). Persediaan bahan bakar fosil diperkirakan akan habis dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, bahkan minyak bumi diperkirakan akan habis pada 2030. Jika kita tidak mulai memikirkan untuk melakukan transisi menuju energi rendah karbon dan memiliki sumber sumber energi yang lebih efisien maka dunia akan mengalami krisis energi. 

Ditambah dengan krisis ekonomi yang membayangi fluktuatifnya harga dari bahan bakar fosil serta krisis iklim yang akan diperparah dengan bertambahnya penggunaan bahan bakar fosil, Hal – hal tersebut merupakan dua alasan mengapa Indonesia perlu meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energi finalnya. 

“Meskipun porsi energi terbarukan sudah meningkat dua kali dari 4,37% pada 2008 menjadi 8,55% pada 2018, Indonesia masih perlu mengoptimalkan efisiensi energi untuk mencegah kenaikan suhu bumi karena energi terbarukan yang dikombinasikan dengan efisiensi energi merupakan langkah mitigasi perubahan iklim yang tepat. Transformasi sistem perekonomian pun dibutuhkan untuk dapat membuat implementasi teknologi energi terbarukan dan optimalisasi efisiensi energi yang masif di Indonesia. Erina Mursanti, Program Manager Green Economy, IESR”


Secara global 14 Desember diperingati Hari Konservasi Energi, untuk menyoroti pentingnya konsumsi energi dan penggunaannya dalam kehidupan kita sehari-hari, kelangkaannya dan dampaknya terhadap keberlanjutan sistem eko-global. Ini memfokuskan konsentrasi kita pada masalah-masalah signifikan yang dihadapi masa depan umat manusia sehubungan dengan energi.

Ini adalah hari untuk membangun kesadaran tentang:
• Kebutuhan konservasi energi
• Efisiensi energi
• Berhemat dalam penggunaan energi

 

Manfaat Luar Biasa Membuang Sampah Pada Tempatnya

Sampah adalah barang sudah tidak terpakai yang sering kita hasilkan setiap hari. Mulai dari sampah plastik, organik, logam dan sebagainya. Betapa besar dampaknya jika sampah dibuang secara semabarangan seperti di sungai, jalanan, pekarangan rumah, didalam rumah dan sebagainya. Ini akan berdampak buruk bagi kesehatan. Untuk itu perlu adanya kesadaran bagi setiap masyarakat akan pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.

Banyak sudah lembaga swasta maupun pemerintah yang terus mengupayakan sampah menjadi produk yang bermanfaat untuk bisa digunakan kembali dalam berbagai produk keperluan sehari-hari. Misalnya sampah plastik yang bisa dibuat menjadi produk tas. Ini memunculkan sebuah kreativitas yang bagus untuk masa depan masyarakat agar punya kesadaran tinggi akan sampah plastik yang bisa lebih dikembangkan dan diubah menjadi produk multiguna.

Dari hal ini kita dapat menyimpulkan bahwa sampah tidak selamanya sampah atau barang yang tidak berguna sama sekali. Ada sisi manfaat dari sampah yang dihasilkan untuk diolah kembali menjadi produk yang memiliki nilai jual dan fungsi bagi masyarakat.

Mungkin masih banyak dari kita yang belum mengetahui apa saja manfaat luar biasa dari membuang sampah pada tempatnya. Ini sungguh penting bagi kita agar pengetahuan tentang arti sampah dan mengelola sampah di lingkungan menjadi tersebar luas sehingga masyarakat bisa mendapat manfaat dari  hal ini.

Berikut manfaat yang didapatkan jika kita membuang sampah pada tempatnya:

1. Menjaga kebersihan

Seperti pepatah yang sering kita dengar sampai sekarang. Kebersihan pangkal kesehatan. Jadi, bisa disimpulkan disini bahwa jika kita menginginkan diri kita, keluarga kita dan llingkungan sekitar kita untuk bisa sehat, maka kebersihan yang harus menjadi awal untuk mencapai tujuan itu.

2. Mencegah banjir

Banjir sudah menjadi bencana rutin. Sudah jelas, karena sampah yang berhamburan dimana-mana. Sampah bisa menghambat aliran air dan resapan air. Perlu diperhatikan disini, agar setiap keluarga menyediakan bak sampah, agar bisa meminimalisir sampah berhamburan di tempat yang tidak seharusnya.

3. Mencegah bau tidak sedap dan pencemaran

Bau tidak sedap dari sampah yang dihasilkan sangat mengganggu dan mengundang bibit penyakit ke dalam tubuh manusia pada khususnya.Sampah juga bisa mengakibatkan pencemaran air, udara dan tanah.

4. Agar terlihat rapi dan indah

Kerapian dan keindahan dambaan setiap orang dalam mengelola lingkungan sekitar. Sampah bisa merusak pandangan dan membuat hati menjadi tidak nyaman ketika sampah bertebaran dimana-mana.

5. Memudahkan daur ulang sampah

Sudah banyak yang bisa dihasilkan dari manfaat sampah yang dipilih dan diolah kembali menjadi produk berguna. Semakin banyak kita peduli akan bermanfaatnya membuang sampah pada tempatnya, maka akan membantu program dan proses daur ulang sampah menjadi baik.

6. Mencegah kerusakan tanah dan air 

Sampah yang berasal dari logam, kimia atau plastik bisa merusak unsur pada tanah dan air sehingga kemurnian dan kesuburan dari tanah dan air semakin tercemar. Dengan selalu membuang sampah tersebut pada tempatnya, maka kita akan mengurangi peluang tercemarnya tanah dan air yang selalu menjadi salah satu penopang hidup.

7. Mecegah penyakit

Banyak penyakit yang disebabkan oleh sampah antara lain diare. Kuman yang terdapat dalam sampah bisa menular lewat hewan seperti lalat dan nyamuk.

Demikian informasi bermanfaat betapa pentingnya menjaga kebersihan dengan cara membuang sampah pada tempatnya yang akhirnya membuat lingkungan menjadi sehat, indah dan asri.

MANFAAT MENCUCI TANGAN
Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun?
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit. Bila di gunakan, kuman berpindah ketangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk kedalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.
Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.

Definisi
Mencuci tangan adalah membasuh kedua telapak tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah melakukan tindakan dengan tujuan untuk menghilangkan kuman. Membiasakan mencuci tangan sejak dini merupakan langkah awal untuk mencegah masuknya kuman dan resiko tertularnya penyakit.
Þ  Kapan cuci tangan dengan sabun harus dilakukan
1.   Sebelum Makan
2.  Sebelum dan sesudah mengolah makanan    
3.  Sesudah dari kamar mandi atau WC
4.  Setelah kontak dengan orang yang batuk atau bersin.
5.  Tangan terlihat kotor
6.  Setelah buang air besar
7.  Setelah menangani orang sakit
8.  Sebelum memberi makan/minum pada bayi
Þ  Biasakan mencuci tangan sejak anak-anak
1.   Anak-anak perlu tahu cara mencuci tangan dengan benar
2.  Bantuan dan contoh yang benar merupakan elemen penting dalam membentuk kebiasaan mencuci tangan pada anak-anak
3.  Anak-anak akan belajar dari mencontoh, oleh karena itu biarkan mereka mencontoh dari orang-orang dewasa yang merawatnya.
Þ  7 Langkah  Mencuci Tangan Dengan Sabun
1.   Mencuci tangan dibawah air mengalir dengan sabun. Gosok telapak tangan yang satu dengan telapak tangan satunya.
2.  Telapak tangan kanan diatas punggung telapak tangan kiri dan jari saling menyilang.
3.  Gosok telapak tangan kiri dengan telapak tangan kanan dan jari saling menyilang.
4.  Punggung jari dari tangan berlawanan kiri dan kanan bergantian
5.  Putar ibu jari dalam telapak tangan yang berlawanan.
6.  Gosok jari di telapak tangan yang berlawanan
7.  Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya dengan gerakan memutar.
Þ  Manfaat mencuci tangan
1.   Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan
2.  Mencegah penularan penyakit seperti diare, disentri, kolera, typhus, cacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Flu burung atau Savere Acute Respiratory Syndrome (SARS)
3.  Tangan menjadi bersih
Þ  Apa peran keluarga dalam membina perilaku cuci tangan dirumah?
1.   Menyediakan air bersih yang mengalir dan sabun kepada anggota keluarga untuk mencuci tangan.
2.  Memanfaatkan setiap kesempatan di rumah untuk menanamkan cuci tangan dan mengingatkan tentang pentingnya cuci tangan
3.  Mengadakan kegiatan cuci tangan bersama kita akan makan atau setelah bekerja membersihkan rumah untuk mengingatkan dan menanamkan kebiasaan cuci tangan.

 

Pengertian Sampah

Sampah
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan.
Sampah berasal dari beberapa tempat, yakni :
  1. Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya sampah dihasilkan oleh suatu keluarga yang tinggal disuatu bangunan atau asrama. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya cendrung organik, seperti sisa makanan atau sampah yang bersifat basah, kering, abu plastik dan lainnya.
  2. Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat tempat umum adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan. Tempat-tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi sampah termasuk tempat perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang dihasilkan umumnya berupa sisa-sisa makanan,sayuran busuk, sampah kering, abu, plastik, kertas, dan kaleng-kaleng serta sampah lainnya.
Berbagai macam sampah yang telah disebutkan diatas hanyalah sebagian kecil saja dari sumber- sumber sampah yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari sampah. Terutama penumpukan sampah yang terjadi di tempat-tempat umum seperti di pasar-pasar.

Jenis-jenis Sampah

Jenis-jenis sampah jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam, ada yang berupa sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar, sampah rumah sakit, sampah pertanian, sampah perkebunan, sampah peternakan, sampahninstitusi/kantor/sekolah, dan sebagainya.
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu sebagai berikut :

INDIKATOR PHBS

8 hal yang menjadi indikator bahwa sekolah sudah menerapkan pola hidup bersih dan sehat /PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat):

1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun

Aturannya adalah per kelas ada satu tempat cuci tangan untuk siswa. Tempatnya permanen, berbentuk kran air yang mengalir. Bukan yang diam seperti menyediakan satu timba air. Yang terakhir ini bukan membersihkan penyakit, tapi malah mengumpulkan penyakit.

Untuk menunjangnya, sekolah harus menyediakan sabun dan handuk sebagai sarana pelengkap cuci tangan. Ingatkan siswa untuk mencuci tangan tiap menjelang dan sesudah istirahat, selesai melakukan pekerjaan, dan menyentuh makanan.

2. Mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

Indikator ini juga bisa kita maknai seluruh warga sekolah hanya jajan di warung atau kantin yang disediakan sekolah. Siswa tidak dipaksa membeli jajan atau makanan di kantin, tapi menyadari sendiri jajan disini sudah bersih dan memenuhi standar layak.

Yang perlu diperhatikan adalah makanan yang banyak mengandung bahan berbahaya. Seperti pewarna, pengawet, pengenyal, dan sejenisnya. Tahukah anda trik mendeteksinya? Untuk formalin, cukup kita pakai tusuk gigi yang kita tusukkan pada kunyit, setelah itu kita tusukkan pada bakso. Kalau warnanya berubah, itu tandanya ada formalin.

Untuk penyedap, kita bisa mencicipi makanan itu. Kalau di tenggorokan terasa “nyegrak” dan ada rasa kurang nyaman saat menelannya, bisa jadi mengandung monosodium glutamat (penyedap rasa) berlebihan. Itu sangat berbahaya pada perkembangan otak siswa anda.

Untuk yang lain, anda bisa searching sendiri bagaimana cara mendeteksinya.

3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

Banyaknya jamban yang ada di sekolah mengikuti aturan berikut:

  • Jamban siswa putri = jumlah siswa putri : 20
  • Jamban siswa putra = jumlah siswa putra : 25

Sangat dilarang menggunakan satu ruang untuk dipakai bersama siswa laki-laki dan perempuan, meskipun masih di usia yang sangat dini. Mungkin ada yang seperti ini, terutama sekolah-sekolah kecil.

Penggunaan satu ruang jamban bersama-sama sangat berpotensi meningkatkan penularan penyakit. Sehingga tidak cukup terpisah, jamban sekolah juga cukup ventilasi, pencahayaan, tersedia tempat sampah dan alat-alat pembersih.

4. Olahraga yang teratur dan terukur

Berolahraga sudah masuk pada kurikulum pembelajaran di semua sekolah. Idealnya anak berolahraga tidak hanya seminggu sekali waktu ada pelajaran tersebut, namun setiap hari. Cara mudahnya adalah melakukan senam pagi bersama seluruh warga sekolah.

Nah tentunya sekolah perlu membuat jadwal yang teratur dan terukur. Terukur dalamm arti sesuai dengan kadar usia siswa. Juga di dalam mata pelajaran olahraga (PJOK) dimasukkan materi mengenai PHBS di sekolah.

5. Memberantas jentik nyamuk

Sudahkah sekolah anda punya Jumantik? Ya, juru pemantau jentik. Yang tugasnya mengamati adanya bibit-bibit penyakit yang berasal dari jentik nyamuk di tempat-tempat tergenangnya air. Kalau tidak adapun kita bisa mencegah penyebarannya, yaitu menguras bak mandi tiap kurang dari 7 hari. Artinya tiap minggu bak wajib dibersihkan.

Kenapa tujuh hari? Karena itulah waktu yang dibutuhkan jentik nyamuk sampai bisa terbang. Lebih dari itu, perkembangannya akan lebih cepat lagi. Selain itu, upayakan melaksanakan 3M seperti yang biasa kita dengar. Yaitu menguras dan menyikat tempat penampungan air, menutup dengan rapat tempat penampungan air, serta mengubur barang bekas yang bisa menampung air hujan.

6. Tidak merokok di sekolah

Kabarnya ada 4000 lebih zat kimia yang ada pada sebatang rokok. Parahnya zat-zat tersebut bukan hanya berbahaya bagi perokok, namun lebih berbahaya bagi orang di sekitarnya. Artinya ada anak-anak  yang berpotensi menderita bahaya asap rokok yang ada di sekolah.

Meski sudah ada himbauan serius menerapkani lingkungan sekolah tanpa asap rokok, nyatanya belum berjalan efektif. Sebabnya warga sekolah banyak juga yang merokok, baik guru, kepala sekolah, atau penjaga. Perlu sikap lebih bijak kalau belum bisa meninggalkannya.

Pantangan terbesar adalah merokok yang sampai diketahui siswa. Itu harus dihindari di era siswa saat ini. Mereka akan mudah menemukan alasan untuk mengikuti kebiasaan buruk itu.

7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan

Indikator sekolah sehat berikutnya yaitu adanya catatan periodik berat dan tinggi siswa. Kita tahu begitu cepatnya pertumbuhan dan perkembangan siswa, sehingga perlu pencatatan perubahan tubuhnya secara rutin.

Dengan memegang catatan berat dan tinggi badan siswa maka guru mudah memprediksi kondisi kesehatan dan gizinya. Nah sekolah bisa menjadwalkan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi secara rutin tiap bulan, atau 2 bulan sekali, maksimal 6 bulan sekali. Serta menyiapkan sarana yang memudahkan proses penimbangan dan pengukuran itu.

8. Membuang sampah pada tempatnya

Tiap ruang yang ada di sekolah perlu ada minimal satu tempat sampah. Sampah tidak boleh mengendap lebih satu hari. Artinya tiap hari sampah itu harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. TPA (tempat pembuangan akhir) diatur jaraknya jangan sampai terlalu dekat dengan kelas siswa belajar.

Guru juga bisa belajar mengolah sampah itu menjadi barang yang berguna (daur ulang). Banyak produk berguna sekarang yang merupakan produk olahan sampah. Hal ini tentu akan lebih berkesan kalau mengajak siswa terlibat dalam proses daur ulang itu.

. . .
Akhirnya tuntas sudah penjabarannya. Sebenarnya saya ingin menambah satu indikator yang menurut saya penting, yaitu sekolah memiliki tim pengawas PHBS. Anggotanya adalah dewan guru bersama masyarakat sekitar radius 500 meter (500 meter adalah radius sasaran program UKS di sekolah).

Tim pengawas ini bertugas mengawal konsistensi seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar dalam melaksanakan hal-hal yang tercantum di atas. Karena kita tahu di sekolah, pembiasaan menjadi kunci dalam penanaman karakter pada siswa.

indikator bahwa sekolah sudah menerapkan pola hidup bersih dan sehat /PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat):

1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun

Aturannya adalah per kelas ada satu tempat cuci tangan untuk siswa. Tempatnya permanen, berbentuk kran air yang mengalir. Bukan yang diam seperti menyediakan satu timba air. Yang terakhir ini bukan membersihkan penyakit, tapi malah mengumpulkan penyakit.

Untuk menunjangnya, sekolah harus menyediakan sabun dan handuk sebagai sarana pelengkap cuci tangan. Ingatkan siswa untuk mencuci tangan tiap menjelang dan sesudah istirahat, selesai melakukan pekerjaan, dan menyentuh makanan.

2. Mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

Indikator ini juga bisa kita maknai seluruh warga sekolah hanya jajan di warung atau kantin yang disediakan sekolah. Siswa tidak dipaksa membeli jajan atau makanan di kantin, tapi menyadari sendiri jajan disini sudah bersih dan memenuhi standar layak.

Yang perlu diperhatikan adalah makanan yang banyak mengandung bahan berbahaya. Seperti pewarna, pengawet, pengenyal, dan sejenisnya. Tahukah anda trik mendeteksinya? Untuk formalin, cukup kita pakai tusuk gigi yang kita tusukkan pada kunyit, setelah itu kita tusukkan pada bakso. Kalau warnanya berubah, itu tandanya ada formalin.

Untuk penyedap, kita bisa mencicipi makanan itu. Kalau di tenggorokan terasa “nyegrak” dan ada rasa kurang nyaman saat menelannya, bisa jadi mengandung monosodium glutamat (penyedap rasa) berlebihan. Itu sangat berbahaya pada perkembangan otak siswa anda.

Untuk yang lain, anda bisa searching sendiri bagaimana cara mendeteksinya.

3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

Banyaknya jamban yang ada di sekolah mengikuti aturan berikut:

  • Jamban siswa putri = jumlah siswa putri : 20
  • Jamban siswa putra = jumlah siswa putra : 25

Sangat dilarang menggunakan satu ruang untuk dipakai bersama siswa laki-laki dan perempuan, meskipun masih di usia yang sangat dini. Mungkin ada yang seperti ini, terutama sekolah-sekolah kecil.

Penggunaan satu ruang jamban bersama-sama sangat berpotensi meningkatkan penularan penyakit. Sehingga tidak cukup terpisah, jamban sekolah juga cukup ventilasi, pencahayaan, tersedia tempat sampah dan alat-alat pembersih.

4. Olahraga yang teratur dan terukur

Berolahraga sudah masuk pada kurikulum pembelajaran di semua sekolah. Idealnya anak berolahraga tidak hanya seminggu sekali waktu ada pelajaran tersebut, namun setiap hari. Cara mudahnya adalah melakukan senam pagi bersama seluruh warga sekolah.

Nah tentunya sekolah perlu membuat jadwal yang teratur dan terukur. Terukur dalamm arti sesuai dengan kadar usia siswa. Juga di dalam mata pelajaran olahraga (PJOK) dimasukkan materi mengenai PHBS di sekolah.

5. Memberantas jentik nyamuk

Sudahkah sekolah anda punya Jumantik? Ya, juru pemantau jentik. Yang tugasnya mengamati adanya bibit-bibit penyakit yang berasal dari jentik nyamuk di tempat-tempat tergenangnya air. Kalau tidak adapun kita bisa mencegah penyebarannya, yaitu menguras bak mandi tiap kurang dari 7 hari. Artinya tiap minggu bak wajib dibersihkan.

Kenapa tujuh hari? Karena itulah waktu yang dibutuhkan jentik nyamuk sampai bisa terbang. Lebih dari itu, perkembangannya akan lebih cepat lagi. Selain itu, upayakan melaksanakan 3M seperti yang biasa kita dengar. Yaitu menguras dan menyikat tempat penampungan air, menutup dengan rapat tempat penampungan air, serta mengubur barang bekas yang bisa menampung air hujan.

6. Tidak merokok di sekolah

Kabarnya ada 4000 lebih zat kimia yang ada pada sebatang rokok. Parahnya zat-zat tersebut bukan hanya berbahaya bagi perokok, namun lebih berbahaya bagi orang di sekitarnya. Artinya ada anak-anak  yang berpotensi menderita bahaya asap rokok yang ada di sekolah.

Meski sudah ada himbauan serius menerapkani lingkungan sekolah tanpa asap rokok, nyatanya belum berjalan efektif. Sebabnya warga sekolah banyak juga yang merokok, baik guru, kepala sekolah, atau penjaga. Perlu sikap lebih bijak kalau belum bisa meninggalkannya.

Pantangan terbesar adalah merokok yang sampai diketahui siswa. Itu harus dihindari di era siswa saat ini. Mereka akan mudah menemukan alasan untuk mengikuti kebiasaan buruk itu.

7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan

Indikator sekolah sehat berikutnya yaitu adanya catatan periodik berat dan tinggi siswa. Kita tahu begitu cepatnya pertumbuhan dan perkembangan siswa, sehingga perlu pencatatan perubahan tubuhnya secara rutin.

Dengan memegang catatan berat dan tinggi badan siswa maka guru mudah memprediksi kondisi kesehatan dan gizinya. Nah sekolah bisa menjadwalkan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi secara rutin tiap bulan, atau 2 bulan sekali, maksimal 6 bulan sekali. Serta menyiapkan sarana yang memudahkan proses penimbangan dan pengukuran itu.

8. Membuang sampah pada tempatnya

Tiap ruang yang ada di sekolah perlu ada minimal satu tempat sampah. Sampah tidak boleh mengendap lebih satu hari. Artinya tiap hari sampah itu harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. TPA (tempat pembuangan akhir) diatur jaraknya jangan sampai terlalu dekat dengan kelas siswa belajar.

Guru juga bisa belajar mengolah sampah itu menjadi barang yang berguna (daur ulang). Banyak produk berguna sekarang yang merupakan produk olahan sampah. Hal ini tentu akan lebih berkesan kalau mengajak siswa terlibat dalam proses daur ulang itu.

. . .
Akhirnya tuntas sudah penjabarannya. Sebenarnya saya ingin menambah satu indikator yang menurut saya penting, yaitu sekolah memiliki tim pengawas PHBS. Anggotanya adalah dewan guru bersama masyarakat sekitar radius 500 meter (500 meter adalah radius sasaran program UKS di sekolah).

Tim pengawas ini bertugas mengawal konsistensi seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar dalam melaksanakan hal-hal yang tercantum di atas. Karena kita tahu di sekolah, pembiasaan menjadi kunci dalam penanaman karakter pada siswa.

  1. Sampah organic, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting. Selain itu, pasar tradisional juga banyak menyumbangkan sampah organik seperti sampah sayuran, buah-buahan dan lain-lain.
  2. Sampah Anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik dibedakan menjadi : sampah logam dan produk-produk olahannya, sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian besar anorganik tidak dapat diurai oleh alam/ mikroorganisme secara keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng, (Gelbert dkk, 1996).
Berdasarkan wujud atau bentuknya dikenal tiga macam sampah atau limbah yaitu : limbah cair, limbah padat, dan limbah gas. Contoh limbah cair yaitu air cucian, air sabun, minyak goreng sisa, dll. Contoh limbah padat yaitu bungkus snack, ban bekas, botol air minum, dll. Contoh limbah gas yaitu karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), HCl, NO2, SO2 dll.
Dampak negatif sampah-sampah padat yang bertumpuk banyak tidak dapat teruraikan dalam waktu yang lama akan mencemarkan tanah. Yang dikategorikan sampah disini adalah bahan yang tidak dipakai lagi ( refuse) karena telah diambil bagian-bagian utamanya dengan pengolahan menjadi bagian yang tidak disukai dan secara ekonomi tidak ada harganya.
Menurut Gelbert dkk (1996) ada tiga dampak sampah terhadap manusia dan lingkungan yaitu:

a. Dampak terhadap kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti, lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut :
  • Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
  • Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
  • Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salahsatu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk kedalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.

b. Dampak terhadap lingkungan

Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesien akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang di buang kedalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini pada konsentrasi tinggi dapat meledak.

c. Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi

Dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut :
  • Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan (untuk mengobati kerumah sakit).
  • Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya dijalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

Pengelolaan Sampah Dengan Konsep 3R

Menurut Departemen Pekerjaan Umum Kota Semarang (2008), pengertian pengelolaan sampah 3R secara umum adalah upaya pengurangan pembuangan sampah, melalui program menggunakan kembali (Reuse), mengurangi (Reduce), dan mendaur ulang (Recycle).
  1. Reuse (menggunakan kembali) yaitu penggunaan kembali sampah secara langsung,baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain.
  2. Reduce (mengurangi) yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah.
  3. Recycle (mendaur ulang) yaitu memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami proses pengolahan.
Mengurangi sampah dari sumber timbulan, di perlukan upaya untukmengurangi sampah mulai dari hulu sampai hilir, upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mengurangi sampah dari sumber sampah (darihulu) adalah menerapkan prinsip 3R.

Teknik Pengolahan Sampah

Sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan biologis (karena human waste tidak termasuk didalamnya) dan umumnya bersifat padat.
Sumber sampah bisa bermacam-macam, diantaranya adalah : dari rumah tangga, pasar, warung, kantor, bangunan umum, industri, dan jalan. Berdasarkan komposisi kimianya, maka sampah dibagi menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Penelitian mengenai sampah padat di Indonesia menunjukkan bahwa 80% merupakan sampah organik, dan diperkirakan 78% dari sampah tersebut dapat digunakan kembali.
Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam menangani sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir. Secara garis besar, kegiatan di dalam pengelolaan sampah meliputi pengendalian timbulan sampah, pengumpulan sampah, transfer dan transport, pengolahan dan pembuangan akhir